Siap berbuah setelah 6 bulan.
Saya memanfaatkannya untuk buah. Pepaya muda juga enak ditumis atau dimasak red curry. Daunnya direbus, bisa untuk lalap atau dibuat masakan tradisional Jawa favorit saya: buntil.
Perawatan: tak perlu perlakuan khusus. Paling disiram pas musim kemarau saja.
Bunga Caysim.
Daunnya disayur, bunganya yang kuning segar mempermanis kebun. Suka sekali menontonnya di pagi hari, saat embun masih ada di pucuk-pucuk bunganya.
Cabe Rawit
Saya lebih senang bertanam cabe rawit ketimbang cabe biasa. Kalau cabe rawit, bisa berkali-kali berbuah, dan berumur panjang. kalau cabe biasa, sekali panen saja. Paling enak kalau Mbak Rayem masak mendoan, maka rawitnya dipetik segar.
Caysim
Bibitnya dibawa ibu dari kampung. Sampai sekarang, sudah empat kali panen. Kalau hendak membuat mi kuah atau sop, tinggal mengambil helai-helai daun di bagian bawahnya.
Perlakuannya agak ribet, harus dipupuk. Rencan hama juga. Tapi bagi saya, tak ada kamus menggunakan pestisida untuk mengusirnya. Jadi ya, kami berbagi lembar daunnya dengan ulat, belalang, dan kutu putih.
Daun Salam
Yang ini ditanam biar kalau ibu datang, tak perlu repot membawa daun salam dari kampung. Ibu darah tinggi dan sangat tergantung pada obat-obatan. Namun dengan rutin mengonsumsi
air rebusan daun salam, fisik ibu selalu prima.
Daun Singkong
Akar kangkung , siap ditanam
Kemangi
Leunca, jodohnya oncom
Pare
Bunga pepaya, ditumis, wuih rasanya....