0
comments
Posted in
Lama tak pernah menggunakan kata ini, atau menuliskannya. Membuat news untuk media tempat saya bekerja, saya lebih sering menggunakan kata demam dengan tanpa kutip di atasnya.
Keranjingan identik dengan tergila-gila; seperti saya saat ini, pada crochet. Semua bentuk crochet, tiba-tiba menjadi indah di mata saya.Menjadi agak menakutkan, karena mulai tak rasional.
Contoh: order tulisan seorang teman untuk melengkapi bukunya tertunda hampir sebulan, hanya gara-gara penasaran bikin doilies.
Mampir resto kepiting di Comal, Pemalang saat pulang mudik Lebaran lalu, bukannya makan, saya malah kalap lihat tas crochet. Xixixi
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Keranjingan identik dengan tergila-gila; seperti saya saat ini, pada crochet. Semua bentuk crochet, tiba-tiba menjadi indah di mata saya.Menjadi agak menakutkan, karena mulai tak rasional.
Contoh: order tulisan seorang teman untuk melengkapi bukunya tertunda hampir sebulan, hanya gara-gara penasaran bikin doilies.
Mampir resto kepiting di Comal, Pemalang saat pulang mudik Lebaran lalu, bukannya makan, saya malah kalap lihat tas crochet. Xixixi
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0
comments
Posted in
Labels:
bolero crochet,
bros,
fashion,
handmade
Dibuat dengan sisa benang merah. Tengahnya dipermanis dengan kancing putih mutiara. Jadilah bros mawar (atau bunga apa ya? :D) tiga susun, pas dipadankan dengan baju retro polka dot :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0
comments
Posted in
Labels:
Crochet,
doilies,
serbet makan
Kain dari bahan linen tipis. Sisa kerudung baju sulam India yang tak pernah dipakai.Pinggirannya menggunakan benang katun putih kecil, direnda dengan hook nomor 2. Pola pinggirannya ada di sini.
Rencananya sih, bagian kain yang lebih lebar akan saya jadikan taplak mejanya. Pinggirannya sama, dengan crochet motif beda, yang lebih lebar tentu saja. Semoga terwujud.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Rencananya sih, bagian kain yang lebih lebar akan saya jadikan taplak mejanya. Pinggirannya sama, dengan crochet motif beda, yang lebih lebar tentu saja. Semoga terwujud.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0
comments
Posted in
Selalu menarik menonton Meryl Streep dalam film apapun. Menonton Sex and The City II kemarin dan Julie & Julia hari ini di channel yang sama, HBO, makin membuat saya manggut-manggut pada ketepatan saya memilih aktris favorit (tepuk dada...).
Meryl Streep dan Sarah Jessica Parker bak bumi dan langit di mata saya. Meryl Streep menjadi siapa yang diperankannya dalam film. Saat membintangi It's Complicated, beda dengan penampilannya saat membintangi Mamma Mia atau Kramer Vs Kramer, misalnya. Begitu juga dalam Julie & Julia: dia menjadi sosok Julia Child, penulis buku memasak paling sohor di AS (beda dengan Sarah Jessica Parker: dia tetap menjadi Sarah Jessica Parker di film apapun! )
Namun, bukan di sini point yang ingin saya ceritakan. Saya terkagum-kagum dengan kegigihan Julie Powell yang bersungguh-sungguh mempraktikkan resep idolanya, Julia Child, dalam setahun. Semua yang dituangkan Julia dalam bukunya, Mastering the Art of French Cooking, tuntas dipraktikkan dalam 365 hari!
Julie 'menantang' dirinya sendiri untuk mencoba semua yang diajarkan 'suhu' favoritnya itu di dapurnya sendiri. Intinya, asal mau dan berusaha keras, semua bisa dilakukan.
Menarik kali ya, kalau menantang diri untuk menghasilkan satu karya craft untuk kurun waktu tertentu. Paling tidak: tak hanya sekadar melihat gambar di internet, mereka-reka cara membuatnya, dan hanya menumpuk angan belaka.
Mulai pekan ini?