Jari tengah tangan kanan mulai kapalan. Jari telunjuk tangan kiri mulai kebal jarum. Ya. Berasa juga hari-hari tanpa mesin jahit...
Mau membeli yang baru, masih garuk-garuk kepala lihat harganya. Mesin Singer 140 W yang dulu sekitar Rp 1,8 juta, kini berubah harga. Untuk tipe paling sederhana yang aku incar, harus tersedia uang paling tidak Rp 2,5 juta. "Mesin sudah tidak diproduksi di dalam negeri," ujar pemilik toko. Maka aku memutuskan balik kanan dan gigit jari dulu untuk sementara.
Sampai sekitar dua pekan lalu, iseng-iseng melongok reward Citibank untuk pengutang setianya he..he..). Ada gambar mesin jahit di situ. Kemudian berhitung dengan poin yang sudah aku kumpulkan untuk mendapatkannya. Wah, pas. Ternyata hanya butuh 19.000 poin saja. Beres. Aplikasi penukaran online segera aku isi, dan seminggu kemudian mesin itu sudah tronggok manis di meja.
Apa mereknya? Tanpa merek. Bahan dominannya plastik dan mika. Pengoperasiannya sederhana. Ada tombol untuk jahit cepat dan lambat. Lampu kecil terdapat di atas tempat jarum, sangat membantu untuk menjahit yang butuh ketelitian. Kelemahannya, tidak ada setelan untuk ukuran jahitan, tidak bisa untuk menjahit kain yang tebal, dan tidak bisa memijat..eh salah... tidak bisa diajak "ngebut".
Tapi aku terbantu sekali. Apalagi kalau pas sedang menjahit, datang Adek dan menawarkan diri untuk menginjakkan pedalnya. Sembari menginjak pedal, mulutnya tak henti-henti menirukan suara mesin mobil balap: serasa menjadi Rossy yang tengah berlaga.
Judulnya mungkin bukan darurat lagi. Tapi emak girang, anak ikut senang. Halah....
***********************************************************************
September 13, 2008 at 11:57 AM
aku barusan beli singer loh mbak, last month. harganya 1,75 juta. kalo ga salah ya tipe singer 140w itu.
tapi itu harga surabaya ya... mungkin kalo di jakarta lebih mahal