twitter



Hook sungguh berjasa buat saya. Berjasa? Ya. Terutama terkait dengan tunggu-menunggu, atau sesuatu untuk mengisi waktu. Lebih spesifik lagi: di angkot saat tukang angkot ngetem, menunggu giliran di dokter, atau menunggu anak/suami selesai dengan urusannya di suatu tempat.

Kan bisa membaca atau yang lain? Tidak buat saya. Membaca bagi saya, selalu butuh konsentrasi ekstra (karena pikiran yang suka kemana-mana). Tak mungkinlah saya membaca di hiruk-pikuk penumpang busway, atau angkot yang kalau malam lampunya remang-remang. Atau, diperhatikan orang di sekitar (ge-er jaya :D)

Dengan hook dan benang, beda cerita. Saya bisa konsentrasi dimanapun, kapanpun, dalam kondisi apapun, di samping siapapun (hehehehehe). Di samping suami yang tengah konsentrasi menyetir mencari celah di kemacetan Jakarta, di sela break upload kerjaan di kantor (konon di depan komputer tak boleh lebih dari tiga jam non-stop, jadi saya stop sejenak dengan hook di penthouse sambil menikmati sriwing-sriwing angin di depan pantry). Atau, iseng saja, sambil nonton TV.

Saya bisa menyembulkan ujung benang dari saku luar handbag atau ransel andalan, dan crocheting bisa dilakukan sambil berdiri menunggu angkot incaran melintas. Ketika sudah duduk manis -- pojok belakang dekat jendela adalah posisi favorit saya -- kegiatan bisa dilanjutkan. Sembari pak angkot mengumpulkan satu demi satu penumpang lain untuk "menemani" perjalanan saya sampai tujuan.

Ngomong-ngomong soal crochet di angkot, girang betul saat satu hari ketemu crocheter lain yang sudah lebih dulu mojok di tempat favorit saya. Dia tersenyum, saya membalasnya. Ramah ya dia?

"Saya yang tempo hari ngobrol dengan mbak itu lo. Pekan lalu saya ikuti ilmu Mbak, belajar di Youtube. Kini saya bisa membuat granny square sederhana," ujarnya. Aduh, gak nyangka. Saya sangat bahagia. Sumpih!

Jadi kalau nanti di angkot D01 jurusan Ciputat-Kebayoran Lama ada dua perempuan tengah bermain hook dan benang, bisa jadi salah satunya adalah saya ;)

0 comments:

Post a Comment

Komentar Teman: