twitter


Mengisi liburan, kakak minta diberi tugas. Maka, memanfaatkan kain apa saja yang sudah tak terpakai, dibuatlah serbet. Ini sesuai dengan semangat dia untuk meminimalisasi penggunaan tissue di rumah. "Bayangkan, untuk membuat sekolak tissue yang ibu beli, kita harus mengorbankan satu pohon," ujarnya. Walau mungkin tak sebanyak itu, saya manggut-manggut, setuju.
Serbet makan dibuat dengan membuat bujursangkar 40 X 40 cm dari kain sisa. Kemudian, semua sisinya dikelim. Karena tak bisa membuat tusuk kelim, maka dijelujur saja olehnya.
Buat pemanis, dia memasang satu granny square hasil rajutan emaknya.
Tapi by the way, ini tak gratis lho. Emaknya harus membayar Rp 15 ribu untuk tiap serbet yang dihasilkannya. "Biar tetep dapat uang saku walau libur," katanya.
Baiklah kalo begito...
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

0 comments:

Post a Comment

Komentar Teman: