twitter


Ini hal yang hilang selama lebih 13 tahun menjadi jurnalis koran: hidup normal dan punya banyak waktu mengatur anak-bojo-rumah-dapur. Jangan tertawa, karena saya memang tidak "ahli" di bidang yang saya sebut tadi.

Kini, setelah memulai hal baru, bekerja di media online, saya punya itu semua: waktu yang lebih fleksibel untuk memulai semuanya. Belum terlambat saya pikir.

Bahagia ketika pagi-pagi, kakak sudah teriak: "ifumie ibu enak, bikin lagi ya?" Selama ini, ifumie yang ada dalam benak anak saya hanya ada di solaria, bakmi japos, atau rumah makan oriental lainnya. Bukan di dapur rumahnya.

Owya, satu lagi, saya juga jadi punya banyak waktu untuk benah-benah. Benah-benah? Ini istilah kami, anak-anak keluarga Soetanto, untuk menyebut aktivitas membersihkan rumah. Dan, betul, itu spesialisasi -- tepatnya profesi -- ketika saya kecil dulu. Beda dengan kakak perempuanku yang bisa diandalkan di dapur, saya miskin papa dalam urusan goreng-tumis-bikin kue-bikin kari bahkan menanak nasi yang ecek-ecek sekalipun. Maka tugas saya adalah: menjadi kenek kakak di dapur, dan menjadi tukang benah-benah: membersihkan debu yang menempel di jendela-meja-lemari hingga kolong-kolong meja-kursi-dipan-lemari.

Kenapa tadi saya bilang benah-benah adalah profesi? Karena, ini dia, masing-masing anak ibu saya harus menyelesaikan kewajiban yang sudah menjadi job desk-nya masing-masing (baca: saya beres-beres termasuk menyapu halaman depan-kanan-kiri-belakang rumah, dan bayangkan luas pekarangannya 560 meter persegi dengan 10 pohon besar yang produktif menggugurkan daun kering :( ). Kalau lalai, maka segala hak-hak akan dicabut termasuk yang paling berharga: langganan majalah Bobo dan Si Kuncung.


Maka, akhir pekan lalu, aku kembali mengulang profesi puluhan tahun lalu, menjadi tukang benah-benah itu. Puas, ketika bojo melek, semua sudah rapi. Apa komentar dia? Ah, rahasia donggggg.......

Boleh ngintip kok, nih....*pamer*

*bebas debu*




  *agak tertata pada tempatnya*


*koleksi sabun sama kulit kerang dapat wadah baru*



0 comments:

Post a Comment

Komentar Teman: