twitter


Sebetulnya, ini proyek yang sudah direncanakan sejak lama: menjodohkan kaus yang sudah aus dengan rok yang sudah out of date (tapi mau dipindahtangankan sayang, karena agak "bersejarah"). Tujuan proyek ini satu: baju rumah yang nyaman buat Kakak.

Ya, bidadari kecil yang kini mulai bertumbuh ini sering membuat saya terkaget-kaget ketika pulang kerja: memakai daster bolong emaknya. Alasannya, "Daster ibu adem dipakainya." Ah, tahu saja dia, bahwa semakin aus daster, semakin enak dipakai. Kekekekek....(bakat "slodeg" menurun...xixixixixixi...).

Jadilah daster itu begini bentuknya:



Tadinya asalnya dari begini:


Kemudian dipotong kira-kira sepanjang 30 cm dari bahu:


Dan ini juga diperlakukan sama:


 Kemudian disatukan. Biar gampang (karena kaus jadi melar kalau dijahit, sebaiknya dijelujur dulu:


Saya menjahitnya dengan tangan, bukan mesin. Jadi saya stik balik dengan tusuk tikam jejak:


Jadilah baju rumah daur ulang itu dalam setengah jam.......


Karena kaus asal punya emaknya, maka pasti kegedean buat Kakak. Jadi diserut aja pakai benang wol yang ujungnya dihias dengan wol gulung yang diikat di tengah kemudian digunting ujung-ujungnya. Tapi Kakak malah keheranan: apaan sih ini bu? Wakakakakak!








0 comments:

Post a Comment

Komentar Teman: