twitter





Rasanya baru kemarin ya Is, aku pinjam pensilmu saat sama-sama berjuang masuk ke universitas para 'jenderal' itu (hal yang membuat kita tertawa bersama, karena ternyata diterima di jurusan yang sama dan nomor absen kita berurutan pula). 


Rasanya baru kemarin kau menamparku karena kuliah sekenanya, sementara teman-teman satu persatu sudah mengajukan judul dan kemudian menyelesaikan skripsinya (Ingat kan Is, lepas senja kita menerobos hujan hanya demi mengejar ACC agar bisa ikut sidang keesokan harinya; menggedor rumah bu Suci, digonggong anjing di rumah bu Tati, mendorong motor CB yang tiba-tiba mesinnya mati). 


Seperti baru kemarin kau memakiku habis-habisan karena salah membaca jadwal pendadaran, yang membuat dekan murka dan aku nyaris tak bisa lulus di tahun yang sama. Kau sibuk melobi pejabat TU agar dijadwal ulang sementara aku mendatangi satu persatu dosen penguji meminta ampunan. Selamat jalan, Is, sahabat yang hebat. Semoga Allah senantiasa menjaga dan mensejahterakanmu di surga-Nya. Aamiin.

Sent from Samsung tablet

0 comments:

Post a Comment

Komentar Teman: