twitter



Aku kehilangan banyak akhir pekan belakangan ini. Sibuk mondar-mandir untuk beragam urusan, lalu ke Palembang, lalu ke Purbalingga dan Pekalongan seminggu kemudian. Minggu ini baru aku merasakan nikmatnya berada di rumah 36 meter persegi kami. Meski AC ngadat dan -- you know lah...bagaimana rasanya...tubuh serasa meleleh -- rumah seperti kapal pecah, namun kami menyempatkan membuat proyek bersama. Temanya kali ini: hiasan dinding.
Awalnya, biasa....kakak malas-malasan. "Mencabut"-nya dari depan komputer di akhir pekan bukan pekerjaan yang gampang. Harus kuat rayuannya. Tapi begitu crayon sudah tersebar, dia antusias. Proyek dia, membuat tampilan situsnya di atas kertas (tak jauh-jauh dari apa yang membuatnya super duper sibuk di hari liburnya...)

Si kecil Azam, yang cita-citanya menjadi pawang ular (...) seperti biasa terobsesi dengan dunia fauna. Apalagi hari ini dia girang betul mendapat nilai 80 untuk gambar ikan yang dibuatnya. Maka dia membuat alam bawah laut menurut versinya. Sunyi...sepi...samudera seluas itu hanya ada dua ikan besar dan kecil.....).

Sejam kemudian, dua belahan jiwa itu sudah selesai dengan proyeknya..






Bagaimana dengan emaknya? Aku membuat lukisan dengan perca. Memindahkan gambar pemandangan zaman kita kecil dulu: dua gunung, satu pohon, ada matahari di atasnya. Lalu angka tiga rebah, burung bangau terbang.
Lalu bojo surojo? Ah...dia dikerjain aja untuk jadi model. Begini gayanya:











4 comments:

  1. hai mbak, aku udah lamaa pengen bikin hiasan perca kayak begini, secara scrap udah numpuk sedus, hehehe..
    ntar deh kalo ada waktu dikerjain, masuk wishlist dulu nih.. thanks 4 the inspiration!!

  1. Sama-sama Mbak. Wah...scrap udah numpuk sedus? *ngiler pengen juga*

  1. ih suka lukisan percaya, pengen bikin juga :)

  1. ayo mbak...bikin yang lebih keren...hi hi..*smangat, smangat!*

Post a Comment

Komentar Teman: