twitter


Belakangan, energi untuk menekuni craft raib entah kemana. Barangkali karena sibuk mengajar, atau hari-hari yang kini tanpa asisten di rumah, atau pekerjaan kantor yang tiba-tiba beat-nya meninggi. Menengok pojok craft, ada rasa bersalah. Perca di sana-sini tak terurus, alat-alat berserakan dimana-mana (jagoanku, Bru, andil besar dalam hal ini). Semalam, tiba-tiba ada rasa "ingin" yang demikian kuat. Setelah anak-anak terlelap, aku mengendap-endap ke ruang belakang; bebenah. Tiba-tiba mata tertuju ke perca yang aku potong bulat-bulat. Ya, bukankah sebulan lalu aku mulai mempelajari teknik fuxico? Fuxico adalah salah satu teknik "potong serut" perca untuk dibentuk menjadi -- mostly -- bentuk bunga dan dirangkai menjadi banyak bentuk dan karya. Konon, fuxico yang asalnya dari Brazil itu berasal dari kata "fuxicar" yang artinya adalah gossip. Kok? Ya. Sebagaimana quilting, di Brazil fuxico biasa dilakukan kaum ibu di perdesaan sambil duduk-duduk melingkar. Ibu-ibu ketemuan biasanya kan bergossip (huh...sebel dengan stereotip model begini....). Sama seperti quilting, fuxico juga dimainkan menjadi aneka craft: bedcover, penutup teko, taplak meja, hingga rompi dan baju pesta. Maka, malam ini aku membuat puluhan bunga perca. Mau dijadikan apa, dipikirkan kemudian. Yang penting bikin-bikin-bikin dan bikin. Sampai tak terasa mata mengatup dan bergegas tidur. Lupa pada acara bebenah!

2 comments:

  1. I like you blog very much....

  1. Thank you very much, Enjoy..

Post a Comment

Komentar Teman: